Anies Baswedan: Pendidikan Adalah Investasi, Bukan Biaya


Bacapres Anies Baswedan Tampil dalam Youth Summit Ideafest 2023

Foto: Kanal YouTube @VolixMedia


Jakarta, Jendela Edukatif – Anies menyatakan biaya pendidikan yang tinggi harus dianggap sebagai investasi dalam pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas, bukan sebagai beban finansial bagi masyarakat. Hal tersebut disampaikan Anies pada acara Youth Summit Ideafest 2023 di Jakarta, Sabtu (30/9).

"Saya rasa nomor satu, biaya pendidikan itu mahal. Jadi pendidikan mahal, tapi kebodohan itu lebih mahal lagi. Nah kita harus mengalokasikan anggaran yang cukup untuk pendidikan dan kesehatan," kata Anies.

Anies menekankan pentingnya mengalokasikan dana yang memadai untuk sektor pendidikan dan kesehatan sebagai investasi jangka panjang. Menurutnya, alokasi dana ke sektor-sektor tersebut bukanlah biaya, melainkan investasi dalam masa depan bangsa.

"Kesehatan dan pendidikan, alokasi yang diberikan kesana jangan dipandang sebagai biaya. Tapi dipandang sebagai investasi. Kalau investasi, maka kita menentukan mau dapat apa besok," lanjutnya.

Anies juga menyatakan bahwa investasi yang cukup dalam pendidikan adalah kunci untuk memastikan kualitas pendidikan yang baik. "Kalau kita invest di pendidikan itu kecil, ya jangan harap dapat kualitas yang baik," tambahnya.

Dalam konteks ini, Anies mengungkapkan dukungannya terhadap upaya untuk mengurangi beban biaya pendidikan yang harus ditanggung oleh keluarga. Ia berpendapat negara seharusnya lebih banyak berperan dalam pendanaan pendidikan tinggi.

Baca Juga : Pemerintah Kabupaten Sleman Salurkan Bantuan Beasiswa Hingga Ratusan Juta Kepada Mahasiswa

"Sehingga biaya pendidikan yang ditanggung oleh keluarga bisa diturunkan. Kenapa sih keluarga harus membayar pendidikan tinggi? Karena negara mengurangi porsinya," paparnya.

Pernyataan Anies Baswedan menggarisbawahi pentingnya pendidikan sebagai investasi strategis dalam menciptakan generasi muda yang terdidik dan berkualitas yang akan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.


Penulis: Aradea Ibnu

Editor: Sabicha Ulinnuha


Post a Comment

0 Comments